11 January 2009

petra, salah satu keajaiban duniia yang baru.!



Batu Mawar Merah

Petra merupakan salah satu harta peninggalan masa lalu yang terletak di Negara Jordania. Tersembunyi di balik tebing-teibnng batu yang tinggi, Petra menampilkan pemandangan yang luar biasa indahnya. Bebatuan dan tebing cadas yang berwarna merah mawar menutupi kota, seakan di rancang untuk di kagumi oleh orang yang memasukinya.

Peninggalan suku Nabataeans ini telah berdiri sekitar 2000 tahun yang lalu. Petra terletak di sebelah barat daya kota Jordan, sekitar 262 km sebelah selatan Amman dan 133 km sebelah utara Aqaba.

Pada masa lalu, Petra merupakan ibu kota bagi suku Natabeans yang di pimpin oleh raja Aretas IV, raja ini memerintah dari tahun 9 SM – 40 M. Petra mengalami pertumbuhan pesat pada masa pemerintahan Roma yang di pimpin kaisar Trajan pada tahun 106 M.

Namun pada tahun 363 terjadi gempa bumi dahsyat yang menghancurkan banyak sekali bangunan dan sistem saluran air yang sangat vital bagi kelangsunagn hidup masyarakat kota itu. Petra pun mulai di tinggalkan.

Pada tahun 1812, Petra di temukan kembali oleh seorang penjelajah dari Swiss bernama
Johann Ludwig Burckhardt. Kini di kenal dengan nama ‘a rose-red cty half as old as time’ atau ‘kota yang setengah nya berwarna merah mawar sepanjnag waktu’. Tahun 1985, UNESCO menobatkan Petra sebagai salah satu warisan dunia.

Karena kebudayaan, arsitektur, pembangunan DAM, dan saluran airnya yang mengagumkan, sejak 7 juli 2007 petra di nobatakan sebagai salah satu dari ‘The New Seven Wonder World’ atau tujuh keajaiban baru.

The Treasury ( El-Khazneh)

Kalau teman-teman ingin berkunjung ke Petra, sebaiknya di lakukan pada saat matahari terbit dan terbenam. Karena pada saat itu Petra berada dalam tampilan terbaiknya! Sinar matahari yang lembut akan memantulkan warna-warni yang berbeda pada bebatuan berwarna merah mawar. Inilah keindahan Petra persis saat pertama kali di temukannya sejak abad ke 16 setelah hilang selama 300 tahun!

Sejak di temukan, banyak orang dari belahan dunia datang dan berkunjung ke Petra. Kamu bisa berjalan kaki atau menunggang onta untuk menuju ke kota itu. Sebelum memasuki gerbang utama kota Petra, kita harus melalui lorong sempit selebar 3-4 meter yang di apit oleh tebing tinggi yang curam. Lorong sepanjangg kira-kira satu kilometer itu di kenal dengan nama ‘
The Siq’/’The Shaft’ (atau terowongan). Tebing tinggi dari batu cadas yang mengapit lorong menciptakan bayangan teduh di sepanjang lorong.



Di ujung lorong, kita akan menemukan gerbang utama kota Petra yang terkenal, yakni ‘
The Treasury’. The Treasury berupa bangunan dengan pilar-pilar besar yang langsung di pahat dan di ukir pada bukit berbatu cadas, begitu indah!

The Treasury itu sendiri terlatak di lembah sempit yang bernama ‘
Wadi Musa’ (Wadi Of Moses). Menurut sejarah, Petra merupakan tampat di mana Nabi Musa memukulkan tongkatnya pada sebuah batu dan keluarlah mata air dari batu tersebut. Di tempat itu pula saudara Nabi Musa yang bernama Harun di kuburkan.



Coloseum

Beberapa ratus meter dari ‘Wadi Musa’ kalian akan menemui sebuah auditorium atau coloseum bergaya Yunani-Roma yang terletak di kaki gunung En-Nejr. Coloseum tersebut di buat dari batu-batu cadas yang di pahat dan di bentuk menjadi sebuah bangunan teater berkapasitas 4000 orang. Pada jaman dulu tempat ini menjadi tempat pertunjukan kekuatan para gladiator atau para prajurit Roma yang bertarung hingga mati.

Royal Tombs

Selanjutnya, yang tak kalah mengesankan adalah kuburan massal yang di kenal dengan istilah ‘
The Royal Tombs’ atau istana Makam Petra. Makam dengan tinggi 42 meter itu merupakan kuil peninggalan bangsa Yunani pada masa El-Deir Monastery. Royal Tombs terdiri dari 40 makam berupa gua-gua yang di pahat pada dinding-dinding bukit cadas. Pada jaman dulu, suku Nabataeans memang mengubur orang-orang yang meninggal dalam lubang-lubang batu atau gua.

Lantas, dimana suku Nabataeans itu tinggal? Ini masih perdebatan antar akhli arkeologi. Namun banyak dari mereka berasumsi bahwa suku Nabataeans tinggal di dalam tenda, sama seperti suku Bedouin yang saat ini tinggal di sekitar wilayah itu.

Saluran Air

O ya, keunikan dan kehebatan dari suku Nabataeans juga terletak pada kecanggihan dan kejeniusannya dalam membangun dan merancang saluran air. Lebih dari 2000 tahun yang lalu merakak telah membangun DAM dan lubang parit sebagi saluran air, sihingga memungkinkan orang bisa hidup dan tinggal di daerah tandus atau gurun pasir seperti itu. Hebat ya!


8 comments:

  1. Wah keren ya...
    semoga entar aku bisa kesana...
    hehe kabanyakan maen game jd pingin merasakan... ^_^

    ReplyDelete
  2. emg keren kota petra,gw pernah lihat acr d tv yg bhs ttg kota petra?gw s7 petra masuk keajbn dunia?tp kalo untuk patung jesus?gak bgt deh>>>seharusnya kandidat patung jesus itu,diganti sama borobudur??!!!

    ReplyDelete
  3. Allah memang maha kuasa, apa sih yang nggak bisa kalo Allah menghendaki....

    ReplyDelete
  4. I'll be there someday

    ReplyDelete
  5. hahah gw kagum banget sama kota petra .. nth knp baru sekali gw baca suatu artikel d surat kabar .. gw langsung paham bener apah petra itu sebenarnya .. :))

    ReplyDelete